Keindahan dalam Manusia
Kata Pengantar
Puji Syukur Kehadirat allah swt karena berkat
karunia nya lah kita masih diberi kesehatan dalam kali ini saya akan membuat
artikel yang berjudul Keindahan dalam Manusia. Dengan dimulai dari awal dengan
apa sendiri itu keindahan yang kedua saya akan membahas teori teori tentang
renungan dan teori teori tentang keserasian yang bermasksud dari keindahan
seorang manusia kita bisa dapatkan dari renungan – renungan dan keserasian itu
sendiri.
Sebelum melanjutkan
artikel ini saya memohon maaf kalo ada kesalahan kata, dan bilamana isi di
dalam artikel ini kata – kata nya kurang atau tidak pantas digunakan saya mohon
maaf sebelumnya, dan cobalah menikmati artikel ini.
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
I.I Latar Belakang
I.II Rumusan Masalah
I.III Tujuan Masalah
BAB II Pembahasan
II.I Keindahan
II.II Kompilasi dan Ekstansi
II.III Renungan
II.IV Keserasian
BAB III Penutup
Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Keindahan berasal dari
kata indah artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Setiap manusia dilahirkan dan dibekali
dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun
yang ada disekitarnya. Jadi dari awal manusia di lahirkan saja kita sudah di
lahirkan dengan indah, cantik untuk perempuan dan ganteng untuk laki laki.
Keindahan itu identik dengan kebeneran adanya keindahan karena adanya kebenaran
yang mengikuti karena keindahan itu sifatnya nyata dengan kenyataan itu pula
terdapat kebenaran yang meliputi keindahan tersebut. Keindahan pun bersifat
universal yang artinya keindahan itu tergantung dari keseleraan manusia itu
sendiri terhadap tempat, waktu dan mungkin keindahan dalam melihat sesama
manusia dengan lawan jenis.
II.II Rumusan Masalah
1.
Jelaskan
tentang keindahan?
2.
Jelaskan
tentang nilai etetik dan ekstrinsik?
3.
Jelaskan
tentang kontemplasi dan ekstansi?
4.
Bagaimana
teori-teori dalam renunagn?
5.
Bagaimana
teoi-teori dalam keserasian?
II.III Tujuan
Tujuan dari artikel
ini agar kita semua bisa mengetahui keindahan, nilai etetik, nilai ekstrinsik,
kompilasi dan ekstansi, teori renungan, dan teori keserasian yang ditujukan
agar manusia itu sendiri mengerti arti keindahan di dalam dirinya, mengetahui
tentang nilai etetik dan ekstrinsik, dan tentang kompilasi dan ekstansi. Dan pada
artikel kita dapat mengetahui teori teori tentang renungan dan keseraasian.
BAB II PEMBAHASAN
II.I Keindahan
Kata keindahan berasal dari suku kata indah,
artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai
sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indah,
pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung),
manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman,
tanaman, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya.
Keindahan adalah identik dengankebenaran.
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan bahwa
keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato
menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan
keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti
yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap
dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Ø
Nilai Etetik
Dalam rangka terori umum tentang “The
Lianh Gie” menjelaskan bahwa pengertian yang dianggap sebagai salah satu jenis
nilai seperti halnya niali moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan
sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam
pengertian keindahan disebut nilai estentik. Dalam bidang filsafat, istilah
sering kalin dipakai sebagai kata benda abstrak yang berarti keberhargaan
(wort) atau kebaikan (goodness)
Dalam “dictionary of sociology and relate ecience”
diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut.. kemampuan yang dianggap ada
pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia, sifat suatu benda yang
menarik minat seseorang atau suatu kelompok.
Ø
Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik
adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal
lainnya (”instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai
alat atau membantu contohnya puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa,
diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik.
II.II Kontemplasi dan
Ekstansi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan
sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau
berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan
tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Ekstansi adalah dasar dalam
diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Manusia menciptakan
berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami tersebut.
Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau pemikiran
pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi.
II.III Renungan
Renungan berasal dari kata renung. Merenung artinya
dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu secara mendalam.
Renunagn adalah hasil merenung . Orang yang merenungkan setiap
kegiatannya/segenap pengetahuannya yang dia miliki dapat disebut berfilsafat.
Tetapi tidak semua orang mampu berpikir kekilsafan. Dimana kekilsafan
mendasarkan diri pada penalaran.
Renungan atau pemikiran berhubungan
dengan keindahan didasarkan atas 3 macam teri yaitu:
1. Teori metafisika,
plato mendalilkan adanya dunia ide para taraf yang tertinggi, sebagai realita
illahi itu.
2. Teori pengungkapan,
dam teori ini dikatakan oleh Benedelto Croce. Bahwa seni adalah pengungkapan
kesan-kesan yang dimiliki seserang
Teori psikolgis,
dinyatakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan bawah sadar
dari serang seniman.
II.IV Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata
rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai
itu mengandung unsur perpaduan,Keserasian berasal dari kata serasi dan dari
kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan
sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang.
Perpaduan misalnya : Lagu atau nyanyian-nyanyian
merupakan unsur pertentangan antara suara tinggi-rendah, panjang-pendek,
keras-halus yang terpadu begitu rupa sehingga telinga kita dibuat asyik
mendengarkan dan hati kita pun merasa puas.
Teori estetika keindahan adalah Jean M. Filo dalam
bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar,
yaitu :
1. Kelompok yang
berpendapat bahwa keindahan itu subjektif adanya.
Yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah
dan kurang indah dalam pikirannya sendiri. Barangkali pernah juga kita dengar
pepatah “Des Gustibus Non Est Disputandum” selera keindahan tak bisa
diperdebatkan.
2. Kelompok yang berpendapat
bahwa keindahan objektif adanya.
Yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang
intrinsik ada pada suatu objek, artinya seekor kupu-kupu memang lebih indah
dari pada seekor lalat hijau.
3. Kelompok yang
berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan
yang objektif.
Artinya kualitas
keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan
objek substansi.
BAB III PENUTUP
Setiap manusia
dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya baik dari
dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Kata keindahan berasal dari
suku kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya.
Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua
hasil seni indah. Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan bahwa keindahan dalam
arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak
yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan
sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
Selain kata keindahan
yang melambangkan manusia itu sendri yaitu adalah nilai etetik, ekstrinsik, kontemplasi,
ekstansi, renungan dan keserasian. Nilai etetik Nilai yang berhubungan dengan
segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Nilai ekstrinsik
adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal
lainnya (”instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai
alat atau membantu contohnya puisi. Kontemplasi adalah dasar
dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu
proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari
nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Ekstansi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati
sesuatu yang indah.
Renungan
atau pemikiran berhubungan dengan keindahan didasarkan atas 3 macam
teri yaitu:
1. Teori metafisika,
plato mendalilkan adanya dunia ide para taraf yang tertinggi, sebagai realita
illahi itu.
2. Teori pengungkapan,
dam teori ini dikatakan oleh Benedelto Croce. Bahwa seni adalah pengungkapan
kesan-kesan yang dimiliki seserang
3. Teori psikolgis,
dinyatakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan bawah sadar
dari serang seniman.
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata
rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai
itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang. Keserasian
dibagi juga dalam teori-teorinya yaitu:
1. Kelompok yang
berpendapat bahwa keindahan itu subjektif adanya.
Yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah
dan kurang indah dalam pikirannya sendiri. Barangkali pernah juga kita dengar
pepatah “Des Gustibus Non Est Disputandum” selera keindahan tak bisa
diperdebatkan.
2. Kelompok yang
berpendapat bahwa keindahan objektif adanya.
Yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang
intrinsik ada pada suatu objek, artinya seekor kupu-kupu memang lebih indah
dari pada seekor lalat hijau.
3. Kelompok yang
berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan
yang objektif. Artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara
subjek manusia dan objek substansi.
Terima kasih telah membaca artikel ini kurang lebih
nya mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
0 komentar:
Posting Komentar